Lanju Populasi S. Oryzae
No.
|
Keterangan
|
Jumlah
|
1.
|
Beras
Keadaan awal
|
4
|
|
|
5
|
|
|
5
|
|
Keadaan Terang
|
5
|
|
|
6
|
|
|
8
|
2.
|
Kacang Hijau
Keadaan awal
|
6
|
|
|
6
|
|
|
9
|
|
Keadaan Terang
|
6
|
|
|
6
|
|
|
11
|
3.
|
Tepung Beras
Keadaan awal
|
6
|
|
|
4
|
|
|
3
|
|
Keadaan Terang
|
4
|
|
|
4
|
|
|
4
|
Kumpulan dari
individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu disebut
populasi. Setiap individu adalah bagian atau anggota dari suatu populasi, suatu
jenis. Setiap individu harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya
kemudian mengatasi setiap perubahan dan tuntutan yang ada di dalam
lingkungannya. Antara populasi dengan populasi lain selau terjadi interaksi
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam komunitasnya.
Komunitasdengan
lingkungannya selalu terjadi interaksi. Hal tersebut menciptakan kesatuan
ekologi yang disebut ekosistem. Pertumbuhan populasi merupakan suatu perubahan
dari suatu kondisi ke kondisi lainnya. Suatu spesies akan mendapatkan energi
(sumber makanan) untuk bertahan hidup, tumbuh, dan berkembangbiak. Faktor
lingkungan yang optimal akan menghasilkan keimpahan suatu individu. Pertumbuhan
populasi dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam seperti,
kemauan bertelur dalam siklus hidupnya. Semakin tinggi keperidian dan semakin
singkat siklus hidupnya, pertumbuhan populasi serangga tersebut akan semakin
cepat ( Harahap 2006), sedangkan faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan
populasi serangga adalah makanan, suhu, kelembaban, dan habitat.
Praktikum ini
menggunakan beberapa media sebagai habitat dari kutu beras. Media tersebut
yaitu beras, kacang hijau, dan tepung beras. Percobaan dilakukan dengan 2
perlakuan yaitu pada tempat terang dan pada tempat gelap. Berdasarkan hasil
yang diperoleh perkembangbiakan kutu pada media beras pada tempat terang
diperoleh hasil yaitu 6 pada minggu pertama dengan jumlah awal 5 dan 8 pada
minggu kedua, sedangkan pada tempat gelap diperoleh 4 ekor perlakuan awal dan
minggu pertama dan kedua diperoleh 5 ekor kutu. Pada media tepung beras dengan
perlakuan awal sebanyak 6 ekor yang diletakkan pada tempat terang diperoleh,
pada minggu pertama dan kedua yaitu 4 ekor dan 3 ekor. Pada keadaan yang gelap
kutu beras dengan diletakkan pada media tepung beras tidak berkembang biak atau
pun mati. Jumlah pada keadaan gelap sama seperti jumlah awal yaitu 4 ekor. Pada media kacang hijau dengan keadaan gelap
kutu beras dengan jumlah awal sebanyak 6 ekor, pada minggu pertama dan kedua
tidak berubah jumlahnya, sedangkan pada keadaan terang kutu beras pada minggu
pertama 1 ekor dan minggu kedua tidak ada ditemukan kutu beras.
Populasi akan
memperlihatkan suatu peningkatan atau penyusutan secara terus menerus, kecuali
jika lingkungannya berubah. Pada umumnya populasi dapat menunjukan perubahan
yang stabil, apabila lingkungan yang cukup dan cocok untuk kehidupan organisme.
Tersediannya makanan yang cukup dan cocok untuk kutu beras dapat meningkatkan
laju pertumbuhan dan perkembangbiakan kutu ( Kertasapoetra 1991). Berdasarkan
hasil yang diperoleh kutu ada tidak mengalami perkembangbiakan. Hal tersebut
dapat dipengaruhi oleh saat seleksi kutu, kutu yang diambil adalah kutu jantan
sehingga tidak ada perkembangbiakan yang terjadi.
Komentar
Posting Komentar